DATA
STATISTIK
A.
Pengertian
Data Statistik
Anas Sudjiono
mengatakan (2006:12), bahwa data statistik adalah data yang berwujud angka atau
bilangan. Tidak semua angka bias disebut tsatistik, sebab untuk dapat disebut
data statistic, angka itu harus memenuhiper syaratan tertentu, yaitu angka tadi
haruslah menunjukkan suatu cirri dari suatu penelitian yang bersifat agregatif,
serta mencrminkan suatu kegiatan dalam bidang tertentu.
Dalam analisis suatu metode statistika
memerlukan suatu data, karena data menjadi bahan baku dalam analisis. Jadi
setinggi apapun keilmuan seseorang tentang statistika tanpa data, ia tidak bisa
berkata apa-apa kecuali hanya bergumam belaka. Data selain menjadi bahan baku
suatu analisis statistika, juga menjadi perrtimbangan yang sangat penting dalam
pemilihan metode analisis statistika pada suatu pemecahan permasalahan.
Data berasal dari kata Latin, yaitu datum, yang
merupakan bentuk jamak, datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh
dari suatu pengamatan sedangakan data adalah segala keterangan atau informasi
yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan.
Data statistik merupakan
keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal yang bisa berbentuk kategori (
misal: rusak, baik, cerah, berhasil, ataupun bilangan)
Tujuan pengumpulan data:
1.
Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan
2. Untuk dasar
pengambilan keputusan
Ciri-Ciri Data
1. Berbentuk angka
atau simbol angka, tidak berbentuk kalimat.
2. Tersusun
teratur. Berurutan sesuai dengan aturan-aturan, kaidah-kaidah, hukum-hukum,
rumus-rumus, dalil-dalil tertentu.
3. Agregat.
Seluruh kumpulan nilai-nilai pengukuran yang merupakan suatu kesatuan dan
setiap nilai pengukuran hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan
tersebut.
Anas Sudjiono (2006:20) menyebutkan beberapa macam sifat dari data
statistic sebagai berikut:
1.
Data statistic memiliki
nilai relative dan nilai semu
2.
Memiliki nilai nyata
dan nilai sebenarnya.
3.
Memiliki batas bawah
relative, batas atas relative, batas bawah nyata, dan batas atas nyata
4.
Berbentuk dalam
kelompok, memiliki nilai tengah atau nilai titik tengah
5.
Data statistic sebagai
data angka, dalam proses perhitungan menggunkan system pembulatan angka
tertentu.
B.
Pengelolaan
Data Statistik
1. Data Diskrit (data anumeration)
Angka-angka yang tidak memiliki
desimal atau pecahan di antara dua bilangan bulatnya, diperoleh dari
menghitung. Tiap objek memiliki satu satuan yang utuh, yang tidak memungkinkan
untuk terjadinya secara sebagian.
Misalnya : jumlah rumah 34 rumah,
jumlah penduduk 3657jiwa, jumlah mobil 29 mobil, jumlah meja 56 meja, dsb. Pada
perhitungan dimungkinkan ada desimal, namun kesimpulan akhir merupakan angka
tanpa desimal. Pembulatan selalu naik, berapapun angka di belakang koma.
2.
Data Kontinue
(data measurement)
Kumpulan angka-
angka yang masih dimungkinkan memiliki bilangan desimal atau pecahan di antara
dua bilangan bulatnya yang banyaknya tak terhingga, biasanya didapatkan dari
proses pengukuran.
Contoh : tinggi
badan 175,5 cm, berat badan 67,75 kg, jarak10,7 km, kecepatan 23 m/dt, temperatur
370C, volume 35,2 l, dll.
Data Menurut
Sifatnya
a.
Data Kualitatif
Adalah
kenyataan yang menunjukkan sifat-sifat objek yang tidak memungkinkan secara
langsung dapat diubah menjadi angka, sehingga menggunakan pendekatan dalam
bentuk kategori. Contoh : lukisan indah, pemandangan bagus, wajah cantik,
penataan rapi, kebijaksanaan tepat, perkataannya benar, tariannya indah.
b.
Data
Kuantitatif
Adalah data
yang dinyatakan dalam bentuk angka.Misalnya : 60 rumah, 2.345 jiwa, 23 km, 19
gr.
Data Menurut
Sumbernya
a.
Data Primer: data yang
diperoleh secara langsung dengan melakukan sendiri pengumpulan terhadap obyek.
b.
Data Sekunder : data yang
diperoleh dari olahan data primer.
c.
Data Tersier : data yang
diperoleh dari olahan data sekunder.
d.
Data Kuarter : data yang
diperoleh dari data tersier yang telah diolah terlebih dahulu.
3.
Penggolongan
Data Statistik
Data
statistik dapat dibedakan dalam beberapa golongan, yaitu sebagai berikut:
1.
Penggolongan Data Statistik Berdasarkan Sifatnya
Ditinjau Dari segi
sifat angkanya, data statistik dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
data kontinyu dan data diskrit (Sudjiono, Anas. 2006:14).
a. Data
kontinyu adalah data
statistik yang angka-angkanya merupakan deretan angka yang sambung-menyambung.
Dengan kata lain, data kontinyu ialah data yang deretan angkanya merupakan
suatu kontinum.Contoh:
a)
statistik
mengenai tinggi badan (dalam ukuran sentimeter): 160-160,1-160,2
160,3-160,4-160, 5-160,6-160,7 dan seterusnya.
b)
Data
statistik mengenai berat badan (dalam ukuran kilogram): 50-50,1-50,2- 50,3-50,
4-50,5-50,6-50,7-50,8-50,9 dan seterusnya.
b. Data
diskrit ialah data
statistik yang tidak mungkin berbentuk pecahan.
a)
Data
statistik tentang jumlah anggota keluarga (dalam satuan orang): 1 – 2 – 3 –
4 – 5 – 6 – 7 dan sebagainya.
b)
Data
statistik tentang jumlah buku-buku perpustakaan (dalam satuan eksemplar): 50 –
125 – 307 – 5113 – 12891- dan sebagainya.
Disini jelas bahwa
tidak mungkin jumlah anggota keluarga = 1,25 – 3,50 dan sebagainya; demikian pula tidak mungkin
jumlah buku perpustakaan = 50,75 – 125,33 – 209,67 – dan sebagainya.
2. Penggolongan
Data Statistik berdasarkan cara menyusun angkanya
Ditinjau dari segi cara menyusun
angkanya, data statistic dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: data
nominal, data ordinal, dan data interval (Sudjiono,
Anas. 2006:15).
a. Data
Nominal
ialah data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan atas
penggolongan atau klasifikasi tertentu.
Data nominal juga sering dinyatakan dengan data hitungan. Disebut
demikian, karena data tersebut diperoleh dengan cara menghitung (dalam hal ini
menghitung jumlah siswa, baik menurut tingkatan studi maupun jenis kelaminnya).
Contoh: Data statistik tentang jumlah siswa SMP Tulung Agung dalam tahun ajaran
2006/2007, dilihat dari segi tingkat (kelas) dan jenis kelamin, seperti tertera
pada Tabel berikut.
Tabel 1.4 Jumlah Siswa SMP Tulung Agung Tahun Ajaran 2006/2007,

Dari
tabel 1.4, diperlihatkan bahwa angka 72, 52, 48, 44, 50 dan seterusnya adalah
merupakan data nominal, sebab angka itu disusun berdasarkan penggolongan atau
klasifikasi, baik menurut tingkatan studi maupun jenis kelaminnya.
b. Data ordinal
juga
sering disebut dengan data urutan, yaitu data statistik yang cara menyusun
angkanya didasarkan atas urutan kedudukan (ranking). Contoh; misalkan dari
sejumlah 5 (lima) orang finalis Lomba Menyanyi Lagu Seriosa diperoleh skor
hasil penilaian dewan juri, sebagaimana tertera pada tabel 1.5. Angka: 1, 2, 3,
4, dan 5 yang tercantum pada kolom terakhir disebut data ordinal (urutan 1 =
Juara pertama, urutan 2= Juara kedua, Urutan 3= Juara ketiga, Urutan 4 = Juara
harapan 1, dan urutan 5 = Juara harapan 2).
Tabel
1.5 Skor Hasil Penilaian Dewan Juri Terhadap Lima Orang Finalis Lomba Menyanyi
Lagu Seriosa

Data interval
ialah data statistic di mana terdapat jarak yang sama di antara hal-hal yang
sedang diselidiki atau dipersoalkan. Sebagai contoh, pada tabel 1.5. Angka 1,
2, 3, 4, dan 5 adalah data ordinal; sedangkan nilai 568, 497, 485, 451, dan 427
itulah yang disebut data interval.
Dari
tabel 1.5. itu dapat diketahui bahwa sekalipun ke lima orang finalis tersebut
mempunyai perbedaan urutan kedudukan yang sama (yaitu: masing-masing selisih
perbedaannya = 1), tetapi dengan perbedaan urutan kedudukan yang sama itu tidak
mesti menunjukkan perbedaan skor yang sama. Sebagai contoh; perbedaan skor
antara Juara 1 dengan Juara 2 adalah = 568 – 497 = 71; perbedaan skor antara
Juara 2 dengan Juara 3 = 497 – 485 = 12; perbedaan skor antara Juara 3 dengan
Juara 4 = 485 – 451 = 34; perbedaan sekor antara Juara 4 dengan juara 5 = 451 –
427 = 24.
Jadi
dengan mengetahui data interval, maka informasi yang diperoleh dari data
ordinal akan menjadi lebih lengkap.
3. Penggolongan Data
Statistik Berdasarkan Bentuk Angkanya
Ditinjau
dari segi bentuk angkanya, data statistik dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
macam, yaitu data tunggal (un grouped data) dan data kelompok atau data
bergolong (grouped data)
(Sudjiono, Anas. 2006:17).
a.
Data
tunggal ialah data statistik yang masing-masing
angkanya merupakan satu unit (satu kesatuan). Dengan kata lain, data tunggal
adalah data statistik yang masing-masing angkanya merupakan satu unit (satu
kesatuan) atau data statistik yang angka-angkanya tidak dikelompokkan. Contoh:
Data berupa nilai hasil ulangan harian 40 orang siswa “SD Sumbangsih” dalam
mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut.
|
40
|
71
|
54
|
67
|
59
|
84
|
46
|
51
|
60
|
75
|
|
82
|
55
|
65
|
45
|
63
|
74
|
58
|
44
|
76
|
53
|
|
73
|
46
|
73
|
58
|
61
|
80
|
59
|
84
|
57
|
45
|
|
30
|
57
|
62
|
68
|
48
|
35
|
39
|
55
|
48
|
60
|
Nilai 40, 71, 54, 67, 59, dan seterusnya masing-masing angkanya
merupakan satu unit atau satu kesatuan; masing-masing angka tersebut berdiri
sendiri-sendiri dan tidak dikelompokkan. Data angka yang demikian disebut data
tunggal.
Data kelompok ialah data statistik yang tiap-tiap unitnya terdiri
dari sekelompok angka. Contoh: Data berupa nilai hasil ulangan harian 40 orang
siswa “SD Sumbangsih” seperti pada contoh sebelumnya, tetapi angka-angkanya
dikelompokkan; misalnya:
Nilai : 80 - 84
75 - 79
70 - 74
65 - 69
Dan seterusnya.
Dalam kelompok nilai 80 – 84 terkandung nilai: 80, 81, 82, 83, dan
84; dalam kelompok nilai 65 – 69 terkandung nilai 65, 66, 67, 68 dan 69; jadi
tiap kelas (unit angka) terdiri dari sekelompok angka.
4. Penggolongan
Data Statistik Berdasarkan Sumbernya
Ditinjau dari sumbernya (sumber dari mana data angka tersebut
diperoleh), data statistik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: data
primer dan data sekunder (Sudjiono, Anas. 2006:18).
a. Data primer adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan
pertama (first hand data). Contoh: data tentang prestasi belajar siswa
yang diperoleh dari bagian kesiswaan.
b. Data sekunder
adalah data statistik yang diperoleh dari tangan kedua (second hand data). Data
tentang jumlah siswa yang tawuran pada tahun 2006, diperoleh dari surat kabar
harian Kompas.
5. Penggolongan Data
Statistik Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
Ditinjau dari segi waktu
pengumpulannya, data statistik dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
data seketika (cross section data) dan data urutan waktu (time series
data). Data seketika adalah data statistik yang mencerminkan keadaan pada
satu waktu saja (at a point time) (Sudjiono, Anas. 2006:19).
Contoh, data statistik tentang
jumlah guru di “SD Karawaci” dalam tahun ajaran 2006/2007 (hanya satu tahun
ajaran saja).
a.
Data
urutan waktu ialah data statistik yang mencerminkan
keadaan atau perkembangan mengenai sesuatu hal, dari satu alokasi waktu ke
waktu yang lain secara berurutan. Data urutan waktu sering juga dikenal dengan
istilah historical data. Contoh: data statistik tentang jumlah guru di “SD
Karawaci” tahun ajaran 2002/2003 sampai dengan tahun 2006/2007.
Menurut Ir. M.
Iqbal Hasan, M.M dalam “ Pokok-Pokok
Materi Statistik 1” statistikterbagi atas beberapa golongan.
Statistik
berdasarkan cara penggolongan data terbagi atas:
a.
Statistik
Deskriftip (Statistik Deduktif)
Mempunyai
tujuan untuk mendeskripsi atau memberi gambaran objek yang diteliti sebagaimana
adanya tanpa menarik kesimpulan atau generalisasi. Dalam statistic deskriptif
ini dikemukakan cara-cara penyajian data dalam bentuk table maupun diagram,
penentuan rata-rata(mean), modus, median, rentang serta simpangan baku.
b.
Statistik
Analitik / Inferensial (Statistik Induktif)
Mempunyai
tujuan untuk penarikan kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan dilakukan suatu
dugaan yang dapat diperolehdari statistika deskriptif. Bidang statistik yang mencakup
semua kegiatan statistik secara utuh mulai dari kegiatan
pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisis data dan penarikan simpulan berdasarkan data yang ada.Tujuan akhir untuk membuat inference atau menggeneralisasi hasil pengukuran sampel ke populasi.Alat yang digunakan pada statistik analitik adalah teori estimasi, pengujian hipotesis, dll.
pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisis data dan penarikan simpulan berdasarkan data yang ada.Tujuan akhir untuk membuat inference atau menggeneralisasi hasil pengukuran sampel ke populasi.Alat yang digunakan pada statistik analitik adalah teori estimasi, pengujian hipotesis, dll.
Statistik
berdasarkan bentuk parameter terbagi atas:
a.
Statistik
parametrik : berhubungan dengan inferensi statistik yang
membahas parameter- parameter populasi seperti rata-rata proporsi, dan lain-
lain. Dengan ciri-ciri parametrik adalah jenis data interval atau rasio serta
distribusi data (populasi) adalah normal atau mendekati normal.
b.
Statistik non-
parametrik: inferensi statistik yang tidak membahas
parameterparameter populasi dengan ciri adalah data nominal atau ordinal serta
distribusi data (populasi) yang tidak diketahui atau bisa disebut tidak normal.
Statistik berdasarkan ruang lingkup
penggunaannya terbagi atas:
a.
Statistik sosial
Yaitu statistik yang
diterapkan atau digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.
b.
Statistik pendidikan
Yaitu statistik yang
di terapkan atau digunakan dalam ilmu pendidikan
c.
Statistik ekonomi
Yaitu statistik yang
diterapkan atau digunakan dalam ilmu ekonomi
d.
Statistik perusahaan
Yaitu statistik yang
diterapkan tau digunakan dalam bidang perusahaan
e.
Statistik pertanian
Yaitu statistik yang
diterapkan atau digunakan dalam ilmu pertanian.
f.
Statistik kesehatan
Daftar Pustaka
Sudijono, anas. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGravindo Persada
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Statistik 1. Edisi
Kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sutrisno, Hadi. 1987. Statistik.
Jilid 1. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
ijin copas kak
BalasHapusCasinos in the UK - How to find good games - GrizzGo
BalasHapusSo, what do we mean by “casinos in the UK”? to find how can i order air jordan 18 retro red a where to find air jordan 18 retro casino air jordan 18 retro men red store and 킹스 포커 live casino games on new air jordan 18 retro men red a mobile phone device in 2021.